***... Golongan Yang Selamat adalah para ahli hadits. Tentang mereka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Senantiasa ada segolongan dari umatku yang memperjuangkan kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang menghinakan mereka sehingga datang keputusan Allah. (HR. Muslim) ------ Berkata Al-Munawi : Hati yang keras tidak akan bisa menerima kebenaran meskipun telah banyak buktinya (Faidhul qadir) ------Berkata Al-Munawi : Seluruh Ibadah dibangun diatas Sunnah dan mengikutinya bukan diatas hawa nafsu dan bid’ah (Faidhul qadir) ------ Berkata Sufyan bin Uyainah : Siapa yang mencari kemewahan dia akan ditimpa kehinaan, siapa yang hanya mencari harta dia akan ditimpa kemiskinan, dan siapa yang memilih Agama, Allah akan memberikan padanya kemuliaan, harta dan Agama ------ Berkata Luqman Al Hakim : "Diam itu hikmah, namun sedikit orang yang melakukannya" ------ Berkata Ibnul Qoyyim : Jika Manusia merasa cukup dengan Dunia, hendaknya engkau merasa cukup dengan Allah, Jika mereka gembira dengan Dunia, maka gembiralah engkau dengan Allah, jika mereka merasa nyaman dengan orang yang mereka cintai, jadikan rasa nyamanmu bersama Allah. (Al-Fawaa'id) ------ Berkata Ibnul Qoyyim : "Usaha jiwa yang paling utama dan yang diridhoi adalah hati dan, seorang hamba akan meraih kemuliaan dunia dan akhirat adalah dengan Ilmu dan Iman ------ Berkata Hudzaifa bin Qotadah "Musibah terbesar adalah kerasnya hati"(Siyar:9/284). -------“Bukanlah kekayaan itu dari banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah rasa cukup yang ada di dalam hati.” (HR. Al-Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)------

Jumat, 14 Januari 2011

Diposting oleh Ummu 'Abdil Barr


Riset ilmiah yang dilakukan dengan sangat teliti oleh seorang peneliti Saudi, Dr.Sari' bin Hamd Ad-Dausari - seorang ahli THT (telinga,hidung, dan tenggorokan), dan dia adalah ketua lembaga Al-Jum'iyyah As-Su'udiyyah urusan THT,kepala, dan leher - telah mengungkap tentang hilangnya indera pendengaran salah seorang pekerja Saudi akibat penggunaan HP dengan frekuensi yang sangat tinggi.

Dr.Ad-Dausari menyimpulkan hasil penelitiannya tersebut ketika memeriksa pasien rawat jalan di RS Universitas Kian Abdul Aziz, Saudi. Pasien tersebut adalah seorang pekerja berusia 40 tahun. Ia mengeluh pendengaran telinga kanannya berkurang selama tiga bukan, disamping rasa hangat dan sakit di telinga. Dia mengatakan bahwa gejala ini terjadi ketika beberapa menit menggunakan ponsel dan baru hilang satu jam kemudian.

Dr.Sari' menambahkan, pasien tersebut menggunakan ponsel lebih dari 90 menit dalam sehari di telinga kanannya. Hal itu berlangsung selama lebih dari dua tahun. Kemudian dia rutin berkunjung ke klinik setiap tiga bulan. Setelah dikakukan pemeriksaan medis secara saksama, terlihat bahwa pendengaran berkurang sekitar 25 dB (desibel, satuan untuk mengukur kerasnya suara atau ketajaman pendengaran) pada telinga kanan. Berkurangnya pendengaran tersebut semakin besar dengan bertambahnya waktu penggunaan ponsel. Kemudian si pasien diminta menggunakan ponsel di telinga kirinya.


Setelah enam bulan, pendengaran telinga kanan mulai membaik. Telinga kanan semakin membaik ketika penggunaan ponsel dihentikan. Namun, ketika kembali menggunakan ponsel pada telinga kanan tersebut, pendengarannya kembali berkurang. Pasien disarankan untuk menggunakan telepon biasa dan mengurangi penggunaan ponsel serta speakerphone. Pasien pun mengurangi penggunaan ponsel sampai 15 menit sehari. Dengan cara ini, sembuhlah penderitaannya. Namun, si pasien tetap mengalami sedikit pengurangan pendengaran secara permanen.

Dr.Ad-Dausari mengungkapkan hal itu dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh WHO berjudul Efek ponsel terhadap kesehatan dan perlunya penelitian lebih lanjut. Semakin meningkat penggunaan telepon seluler berarti semakin menambah efek secara biologis maupun kesehatan, karena paparan gelombang elektromagnetik dari perangkat portabel atau menara transmisi booster. Penelitian yang dipublikasikan menunjukkan adanya efek kerusakan kesehatan, seperti: kelelahan, sakit kepala, pusing, dan gangguan tidur.

(dikutip dari majalah Asy Syariah edisi 60, hal 98-99).

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Saya

Foto saya
Bismillah... Lahir Di Tanah Bumbu, Banjarmasin Kalimantan Selatan, saat ini ana tinggal d pulau jawa sendirian. Bukan Si Penakluk Dunia dan tidak ingin Menaklukkan Dunia... Ana hanyalah hamba ALLAH yang Dhoif lagi fakir akan ILMU SYAR'I.. Haus Akan Ilmu Syar'i berdasarkan Al_Qur'an Dan As-Sunnah Menurut Pemahaman Salafusshalih... Ini adalah blog pribadi yg di peruntukkan mengingatkan diri Pribadi yang masih Lalai ini... BarokALLAHu fik.. semoga ALlah selalu menunjukkan jalan yang lurus lagi Terang kepada kita Semua .. Amin Ya Rabb.
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran
dari Tuhan-mu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami
turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an).
(Surat An Nisaa': ayat 174)